Dokter ingatkan jangan konsumsi obat nyeri kepala lebih dari 15 hari

Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya, untuk mengatasi rasa nyeri ini, banyak orang memilih untuk mengonsumsi obat pereda nyeri kepala. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi obat nyeri kepala secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya?

Seorang dokter spesialis saraf, Dr. Hadi Sutjipto, mengingatkan pentingnya untuk tidak mengonsumsi obat nyeri kepala lebih dari 15 hari. Menurut beliau, penggunaan obat nyeri kepala dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, terutama pada lambung dan ginjal.

“Obat nyeri kepala yang mengandung zat aktif seperti parasetamol, ibuprofen, atau aspirin sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan. Penggunaan obat ini secara terus-menerus dapat menimbulkan efek samping seperti kerusakan pada lambung, ginjal, dan hati,” ungkap Dr. Hadi.

Selain itu, penggunaan obat nyeri kepala yang berlebihan juga dapat menyebabkan terjadinya sindrom rebound headache. Sindrom ini merupakan kondisi dimana kepala terasa semakin sakit setelah penggunaan obat nyeri kepala berhenti. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan tubuh terhadap obat tersebut.

Untuk itu, Dr. Hadi menyarankan agar menghindari penggunaan obat nyeri kepala dalam jangka panjang. Sebagai gantinya, cobalah untuk mengatasi sakit kepala dengan cara alami, seperti istirahat yang cukup, konsumsi air putih yang cukup, dan melakukan relaksasi. Jika rasa nyeri kepala tidak kunjung mereda, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan memperhatikan cara konsumsi obat nyeri kepala yang benar, kita dapat mencegah terjadinya efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Jadi, ingatlah untuk tidak mengonsumsi obat nyeri kepala lebih dari 15 hari dan selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu. Semoga kita semua selalu sehat dan terhindar dari sakit kepala yang mengganggu.

You may also like