Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi daging kambing secara berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi. Namun, ahli gizi menolak klaim ini dan menegaskan bahwa daging kambing sebenarnya dapat menjadi bagian dari pola makan sehat jika dikonsumsi dengan bijak.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan terkemuka tersebut menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi daging kambing lebih dari tiga kali seminggu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak jenuh dalam daging kambing yang dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Namun, ahli gizi menegaskan bahwa tidak semua jenis daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Daging kambing yang dipilih dengan teliti dan dimasak dengan cara yang sehat dapat menjadi sumber protein yang baik dan seimbang untuk tubuh. Selain itu, daging kambing juga mengandung zat besi dan vitamin B12 yang penting untuk kesehatan tubuh.

Ahli gizi juga menyoroti pentingnya pola makan yang seimbang dan beragam untuk mencegah risiko hipertensi. Mengkonsumsi daging kambing sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang, yang juga mencakup sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak, dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

Dalam hal ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap konsumsi daging kambing yang berlebihan dan memilih sumber protein lain yang lebih sehat seperti ikan, ayam, atau tahu. Dengan demikian, kita dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko hipertensi tanpa perlu menghindari daging kambing sama sekali. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua dalam menjaga kesehatan tubuh dengan baik.

You may also like