Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat, Berli Hamdani, menegaskan pentingnya fokus untuk mencegah lahirnya anak-anak yang mengalami stunting di provinsi Jawa Barat. Stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak merupakan masalah serius yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak hingga dewasa.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi stunting di Jawa Barat masih cukup tinggi, yaitu sekitar 29,4% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak anak di Jawa Barat yang mengalami masalah gizi kronis yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan.
Untuk itu, Kadinkes Jawa Barat menggarisbawahi pentingnya upaya pencegahan stunting sejak dini, terutama pada masa kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan anak. Menyediakan asupan gizi yang cukup dan seimbang bagi ibu hamil serta bayi dan balita merupakan langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting.
Selain itu, Kadinkes juga menekankan pentingnya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat. Dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, diharapkan kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan dapat meningkat sehingga angka stunting di Jawa Barat dapat ditekan.
Kadinkes Jawa Barat juga mengajak seluruh pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum, untuk bersama-sama berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting. Dengan kerja sama yang baik dan kesadaran yang tinggi, diharapkan Jawa Barat dapat menjadi provinsi yang bebas dari masalah stunting dan anak-anak yang lahir dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.