Alasan jerawat di hidung tidak boleh dipencet menurut dokter kulit

Jerawat di hidung adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang. Namun, terkadang kebiasaan kita untuk memencet jerawat di hidung bisa membuat masalah tersebut semakin parah. Menurut dokter kulit, ada beberapa alasan mengapa jerawat di hidung tidak boleh dipencet.

Pertama, jerawat di hidung seringkali disebabkan oleh kotoran dan minyak yang terperangkap di dalam pori-pori kulit. Saat kita memencet jerawat, kita justru bisa menyebabkan kotoran dan minyak tersebut terdorong lebih dalam ke dalam pori-pori, yang akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan infeksi yang lebih parah.

Kedua, memencet jerawat di hidung juga bisa meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan. Kulit di hidung cenderung lebih sensitif dan tipis, sehingga risiko terjadinya bekas luka akibat pemencetan jerawat juga lebih tinggi.

Ketiga, memencet jerawat di hidung juga bisa menyebabkan penyebaran bakteri dan infeksi ke bagian kulit lainnya. Hal ini bisa membuat jerawat muncul di area wajah lainnya, yang tentunya akan semakin membuat kita frustasi.

Sebagai gantinya, dokter kulit menyarankan untuk merawat jerawat di hidung dengan cara yang benar. Pertama, bersihkan wajah secara teratur dengan menggunakan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit kita. Kemudian, gunakan produk perawatan jerawat yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide untuk membantu mengatasi jerawat.

Bila jerawat di hidung terus muncul dan tidak kunjung reda, segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Jangan lupa juga untuk menjaga pola makan yang sehat dan menghindari faktor-faktor yang bisa memicu jerawat, seperti polusi udara, stres, dan kurang tidur.

Dengan menjaga jerawat di hidung secara benar dan tidak memencetnya, kita bisa mencegah masalah jerawat yang lebih parah dan menjaga kesehatan kulit wajah kita. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

You may also like